Thursday, 26 November 2015
Wednesday, 25 November 2015
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PAPER BAG HOME INDUSTRY
PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
PAPER BAG HOME INDUSTRY
Oleh : Lifia Citra Ramadhanti
PENDAHULUAN
ABSTRAK
Paper bag adalah sebuah usaha industry kecil
rumah tangga yang memanfaatkan kertas untuk dijadikan sebagai tas.berupa kemasan
atau wadah berbentuk persegi (dsb), berkantong dan terkadang mempunyai banyak
sekat, biasanya bertali dan terbuatdari kertas, biasanya art carton. Yang
memiliki fungsi dapat digunakan sebagai menaruh, menyimpan, atau membawa sesuatu.
Namun dengan perkembangan zaman, tas dapat juga digunakan sebagai sebuah tren
atau gaya modis tersendiri.
yang memiliki keuntungan, karena fungsinya. Paper bag dapat dijadikan sebagai media branding yang berguna bagi orang lain.
yang memiliki keuntungan, karena fungsinya. Paper bag dapat dijadikan sebagai media branding yang berguna bagi orang lain.
Dalam pembuatan paper bag sendiri,
memerlukan bahan baku yang menjadi komponen dasar proses produksi tersebut.
Bahan bahan tersebut yang akan diatur dan direncanakan serta dikendalikan agar
pada proses produksinya tidak mengalami kendala dan dapat menghasilkan output sesuai
target yang di inginkan. Perencanaan dan pengendalian produksi adalah aktivitas
bagaimana mengelola proses produksi tersebut atau tindakan manajemen yang
sifatnya abstrak (tidak dapat dilihat secara nyata).
Perencanaan dan pengendalian produksi
sangat diperlukan dalam setiap industri agar proses produksi berjalan lancar dan
bahan baku serta output yang diharapkan dapat diketahui secara transparan.
Kata Kunci : Paper Bag, Perencanaan dan
Pengendalian Produksi, Industri Rumah Tangga
ABSTRACT
Paper bag is an
industry of small household businesses that utilize paper to serve as
tas.berupa packaging or square-shaped container (etc.), pockets and sometimes
have much insulation, usually roped and terbuatdari paper, usually art carton.
Which has the functions can be used as a put, store, or carry anything. But
with the times, the bag can also be used as a fashionable trend or style of its
own.
which has the
advantage, because of its function. Paper bags can be used as a branding medium
that is useful for others.
In the
manufacture of paper bag itself, require raw materials that became the basic
components of the production process. The materials that will be organized and
planned and controlled so that the production process is not having problems
and can produce the appropriate output of the desired targets. Production
planning and control is how to manage the activities of the production process
or management measures which are abstract (not visible significantly).
Production
planning and control is needed in every industry so that the production process
runs smoothly and raw materials as well as the expected output can be
determined in a transparent manner.
Keywords: Paper
Bag, Planning and Control of Production, Industry Household
ISI
PERMASALAHAN
Industri
paper bag ini merupakan industri yang memerlukan sebuah keterampilan dalam
menciptakan produk yang kuat, bagus, unik sehingga dapat diterima oleh
masyarakat. Maka sangat diperlukan sebuah perencanaan dan pengendalian produksi
terutama pada bahan baku pembuatan paper bag tersebut seperti kertas kraft
450cm, Lem kertas (power glue), 4 buah ring logam mata ayam, kertas karton dan
tali koor. KArena dengan perencanaan dan pengendalian produksi sebelumnya kita
dapat mengetahui bayangan kedepannya apakah produksi ini berjalan dengan lancar
seperti menghasilkan output yang sesuai dengan yang ditargetkan.
Sering
juga terjadi keterlambatan persediaan bahan baku sehingga proses produksi
barang tersebut menjadi terganggu dan berdampak pada hasil keluaran atau output
yang di hasilkan sedikit dan tidak memenuhi target. Selain itu, juga berdampak
akan mudah kehilangan pelanggan karena output yang dihasilkan tidak sesuai dan
dapat mengecewakan konsumen. Dalam memproduksi juga sering terjadi kendala
seperti kehabisan bahan baku ataupun pemanfaatan hasil keluaran proses produksi
tersebut kurang maksimal disebabkan karena perencanaan dan pengendalian
produksi tersebut tidak di perkirakan sebelumnya.
TEORI PERMASALAHAN
Teori
yang mendukung permasalahan ini yaitu teori perencanaan dan pengendalian
produksi berupa:
1. Strategic Plans and Decisions
Pada
tataran ini, perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi
seperti misalnya, penentuan product line, distribution and marketing channel,
new plant and warehouse, dll.
2.
Tactical Plans and Decisions
Merupakan
keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang terkait penyusunan skedul
operasi, alokasi dana, penggunaan mesin, perencanaan tingkat produksi ,
penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, penentuan perlu tidaknya lembur,
penentuan perlu tidaknya persediaan dan berapa banyak.
3.
Operational Plans and Decisions
Merupakan
keputusan jangka pendek yang terkai misalnya menetukan pekerjaan yang harus
dilakukan hari ini atau minggu ini, menentukan siapa melakukan tugas apa,
menentukan tugas-tugas apa yang harus diprioritaskan. Perencanaan dan keputusan
operasional ini merupakan tingkatan yang terakhir yang mencakup perencanan dan
keputusan tugas-tugas rutin sehari-hari, nisalnya penjadualan karyawan dan
peralatan, penyesuaian tingkat produksi, keputusan melakukan tindakan-tindakan
penyesuaian bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian
mesin, pengawasan terhadap kualitas produksi.
Perencanaan
dan keputusan pada tataran strategic diambil oleh mereka yang berada pada
tingkatan tertinggi dalam organisasi, yang kemudian perencanaan dan keputusan
pada tingkat strategic tersebut perlu diterjemahkan dan dijadikan pedoman atau
batasan dalam perencanaan dan keputusan taktiS. Selanjutnya perencanaan dan
keputusan taktical, yang dibuat berdasarkan perecanaan dan keputusan stratejik,
dijadikan pedoman bagi perencanaan dan keputusan operational.
Rencana produksi adalah bagian dari
rencana bisnis jangka menengah Anda yang merupakan tanggung jawab bagian
manufaktur / operasional Anda untuk dikembangkan. Rencana tersebut menyatakan
dalam istilah umum jumlah hasil produksi yang menjadi tanggung jawab bagian
manufaktur untuk dibuat pada setiap periode sesuai perencanaan.
Hasil produksi biasanya dinyatakan
dalam istilah peso atau unit ukuran lain (misalnya ton, liter, kg.) atau unit
produk agregat (ini mengacu pada rata-rata tertimbang semua produk dalam
perusahaan Anda). Rencana produksi adalah otorisasi dari bagian manufaktur Anda
untuk memproduksi barang-barang dengan laju yang konsisten dengan rencana
korporasi perusahaan Anda secara menyeluruh.
Rencana produksi ini perlu
diterjemahkan kedalam jadwal produksi induk agar dapat
menjadwal semua barang untuk penyelesaian pada waktunya, menurut berbagai
tanggal pengiriman yang dijanjikan; untuk menghindari kelebihan muatan atau
kekurangan muatan dari fasilitas produksi; sehingga kapasitas produksi
dimanfaatkan secara efisien dan berdampak pada biaya produksi yang rendah.
FAKTA PERMASALAHAN
Permasalahan ini sudah
sering terjadi pada industry rumah tangga yang tidak melakukan pengendalian dan
perencanaan produksi sehingga selama proses produksi terjadi kendala kendala
seperti keterlambatan dalam memproduksi barang lalu keterlambatan bahan baku
untuk proses selanjutnya, kemudian kendala dalam memproses paper bag ketika
terjadi barang cacat hasil produksi, jika tidak dilakukan perencanaan dan
pengendalian maka segalanya akan menjadi tidak beraturan dan timbul kerugian
pada industry tersebut. Pada industry paper bag ini juga memberikan dampak yang
fatal bagi lingkungan karena limbah hasil produksi tersebut tidak direncanakan
kembali untuk diolah ataupun didaur ulang menjadi barang yang berguna lagi,
oleh karena itu perencanaan dan pengendalian produksi sangat berguna penting
dalam mengendalikan semua kegiatan produksi dari hal bahan baku sampai dengan
mengatur limbah hasil produksi tersebut.
DISKUSI
Menurut penulis bahwa
perencanaan dan pengendalian produksi sangatlah penting bagi semua industry yang
ada di Indonesia dan dimana saja, karena ini merupakan faktor keberhasilan
dalam mendapatkan keuntungan yang besar dengan tidak merasakan kerugian yang
cukup besar juga karena sudah direncanakan terlebih dahulu produksi tersebut
sehingga segala kegiatan yang berkaitan dengan produksi tersebut dapat mudah
terawasi, dapat terlihat dengan transparan. Faktor ini juga mempengaruhi
kegiatan perusahaan atau industry yang menjalankan untuk bisa memperkirakan
target yang akan di produksi di periode selanjutnya. Melalui tahap berikut ini
akan membantu proses produksi di sebuah industry :
1.
Production forecasting
Production porecasting adalah
peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan manfaat produksi yang akan
dibuat di masa yang akan datang,sehingga kalau terjadi penyimpangan akan cepat
diadakan penyesuaian produksi dimas ayang akan datang.
Dengan melaksanakan peramalan
produksi, perusahaan dapat menyusun anggaran operasionalnya untuk pedoman
kerja, penggunaan kapasitas produksi seoptimal mungkin, menstabilkan kesempatan
kerja karena erdapanya kestabilan dan kepastian jumlah produksi dimasa yang
akan datang.
2. Routing
Routing adalah kegiatan untuk
menetukan urutan-urutan proses dan penggunaan alat produksinya dari bahan
mentah smapi menjadi produk akhir, sehingga sebelum produksi dimulai maslah
sudah tercantum pada rout sheet.
3. Schedulling.
Schedulling adalah kegiatan untuk
membuat jadwal proses produksi sebagai satu kesatuan dari awal proses samapai
selesai proses produksi . Scehedulling ini dlaksanakan untuk mengetahui berapa
waktu yang dibutuhkan setiap tahap pemrosesan sesuai dengan urutan- urutan
routenya. Oleh kaena itu untuk membantu keberhasilan tahap ini lebih baik
melakukan “time and mention study” sehingga dapat ditentukan stanndar hasil
kerjanya.
4. Dipatching
Dipatching adalah suatu proses untuk
pemberian perin tah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan routing dan
schedulling yang dibuat.
5. Follow up
Follow up adalah kegiatan untuk
menghilangkan terjadinya penundaan/keterlambatan kerja dan mendorong
terkoordinasinya pelaksaan kerja.
KESIMPULAN
Kesimpulannya yaitu dalam
memproduksi suatu barang sangat diperlukan perencanaan dan pengendalian
produksi baik dalam merencanakan bahan baku, kegiatan proses produksi, dan
bahkan dalam merencanakan pembuangan limbah hasil industry tersebut. Seperti
kasus permasalahan di artikel ini bahwa dalam industry paper bag pasti akan
menghasilkan limbah kertas hasil dari proses produksi tersebut.
SARAN
Sarannya
yaitu harus lebih ditingkatkan kembali dalam menggunakan tahapan atau metode
perencanaan dan pengendalian produksi agar apa yang sudah direncanakan dapat terwujud
dengan baik. Jika ingin menciptakan
sebuah produk baru atau mengembangkan sebuah produk yang sudah ada, buatlah perencanaan
produk terlebih dahulu. Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah
dimengerti.
PENUNJANG
DAFTAR PUSTAKA
1.
Baroto T, (2002), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia
Indonesia, Jakarta.
2.
Gaspersz, Vincent, (2000), Manajemen Produktivitas Total, PT, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
3.
Irsyadi, Fitra, (2005), Pengukuran Produktivitas Mesin Kertas dengan
Pendekatan Metode Objective Matrix Serta Perbaikan Produktivitasnya dengan
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process di PT. Kertas Padalarang
(Persero), Tugas Akhir Program Sarjana, Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer, UNIKOM, Bandung.
4.
Nurdin, Riani, Yasrin Zabidi, Pengukuran Dan Analisis Produktivitas Lini Produksi
PT. XYZ dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX), Jurnal
Teknik Industri STTA.
BIODATA PENULIS
1.
Nama Lengkap :
Lifia Citra Ramadhanti
2.
Tempat Tanggal
Lahir : Tangerang, 10 Januari 1998
3.
Jurusan : Teknik
Industri
4.
Kampus :
Universitas Mercu Buana Jakarta
Wednesday, 18 November 2015
Sunday, 15 November 2015
REKAYASA KUALITAS TENSIMETER DIGITAL
REKAYASA
KUALITAS TENSIMETER DIGITAL
DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS FUNGSI PRODUK
ABSTRAK
Rekayasa kualitas merupakan
pendekatan sistematis untuk menentukan kualitas dari suatu produk atau barang.
Baik itu produk baru atau upaya untuk meningkatkan kualitas produk yang sudah
ada. Upaya yang dilakukan adalah melalui perancangan, dengan target perbaikan
secara terus menerus, penemuan yang dipercepat, penyelesaian masalah dengan
cepat, dan efisiensi biaya dalam meningkatkan kualitas produk. Tensimeter
adalah alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan darah. Dengan mengetahui berapa tekanan darah kita, kita
dapat menilai apakah tekanan darah/ tensi darahkita normal atau
tidak. Tensi darah normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk
tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolic. Termasuk tensimeter
digital yaitu tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung menunjukan
hasil dalam bentuk angka. Berbeda dengan tensimeter air raksa yang
memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai pertanda tekanan sistolik
dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor sebagai
alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan
pendengaran. Namun, disisi lain jenis tensimeter ini masih dapat dikatakan
tidak akurat karena tensi ini terbatas pada kondisi tubuh seseorang yang ingin
di periksa dan harus dalam keadaan tenang. Untuk mengatasi permasalahan ini,
diperlukan metode rekayasa kualitas yaitu TAGUCHI. Taguchi menggunakan fungsi penyimpangan kualitas untuk mengukur
kerugian karena variasi fungsional, meminimalisasi penyimpangan kinerja suatu
produk dari nilai targetnya akan meningkatkan kualitas produk.
KATA KUNCI : REKAYASA
KUALITAS, TENSIMETER DIGITAL, TAGUCHI
ABSTRACT
Quality engineering is a systematic
approach to determine the quality of a product or item. Whether it's a new
product or an attempt to improve the quality of existing products. Efforts is
through the design, with a target of continual improvements, accelerated
discovery, faster problem resolution, and cost-efficiency in improving product
quality. Tensimeter is a tool used for blood mengukurtekanan. By knowing what
your blood pressure, we can assess whether blood pressure / tension darahkita
normal or not. Adult human normal blood pressure is systolic pressure of
100-130 mmHg and 60-90 mmHg for diastolic pressure. Including digital
tensimeter that tensimeter more modern and accurate, immediately shows the
results in numeric form. Unlike the tensimeter mercury that require a
stethoscope to listen to the sound as a sign of systolic pressure and
siastolik, then use the sensor as a digital tensimeter your detection
instrument so well used for those who have hearing loss. However, on the other
hand tensimeter types can still be said to be inaccurate because the tension is
limited to the body of someone who wants condition in check and to be in a
state of calm. To overcome this problem, it is necessary that the quality
engineering methods TAGUCHI. Taguchi used to measure the quality deviation
function loss due to variations in the functional, performance of a product to
minimize deviations from the target value will improve the quality of the
product.
KEYWORDS : QUALITY ENGINEERING,
DIGITAL TENSIMETER, TAGUCHI
PERMASALAHAN
Tensimeter digital adalah
alat yang sering digunakan untuk mengukur tensi darah seorang pasien. Jenis
tensi ini sudah banyak dipakai di berbagai macam rumah sakit, apotek, bahkan
klinik kesehatan. Tensi ini menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya
sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran. Namun,
jenis tensi ini masih kurang akurat dalam memeriksa tekanan darah manusia,
karena tensi ini menggunakan prinsip bahwa kondisi atau keadaan tubuh pasien
harus dalam keadaan stabil, dalam arti tidak sedang meminum-minuman keras,
tidak habis mengendarai kendaraan, ataupun sedang lelah. Karena dapat
mengganggu proses pemeriksaan yang hasilnya dapat dikatakan tidak akurat dan
tidak sesuai dengan tekanan darah pasien tersebut. Sehingga permasalahannya
adalah tensi ini sangat terbatas dalam memeriksa kondisi tubuh pasien, karena
digit yang ditampilkan dalam alat tersebut terkadang tidak sama dan
berubah-ubah. Sehingga dapat membingungkan pasien ketika sedang memeriksa,
apakah tekanan darah pasien sedang menaik atau merendah. Oleh karena itu,
kualitas jenis tensi ini masih dapat di katakan belum baik dan mesti dilakukan
perbaikan kembali agar tidak merugikan pasien, karena dampak yang dihasilkan
dapat bersifat fatal ketika hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan kondisi
tekanan darah pasien tersebut.
TEORI PERMASALAHAN
Teori yang mendukung
permasalahan ini yaitu tensi ini beroperasi dengan menggunakan tenaga baterai,
yang memungkinkan penggunaan ini kurang efisien karena kekuatan atau kelemahan
baterai tersebut menjadi patokan dalam ketepatan alat tersebut untuk mengukur
tekanan darah tersebut. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat
menggunaka teori TAGUCHI, yaitu :
1.Quality Robustness
Kualitas sebaiknya dirancang ke dalam
produk dan tidak diinspeksikan ke dalam produk tersebut, produk sebaiknya juga
dirancang untuk kebal terhadap factor-faktor lingkungan yang tidak dapat
dikendalikan.
2.Target Oriented Quality
Kualitas diperoleh dengan meminimalkan
penyimpangan (deviasi) dari sebuah target.
3.Quality Loss Function
Biaya kualitas sebaiknya diukur
sebagai fungsi penyimpangan dari suatu nilai standar dan pengukuran terhadap
kerugian sebaiknya meliputi keseluruhan sistem yang ada.
Maka Taguchi menekankan bahwa cara
terbaik untuk meningkatkan kualitas adalah merancang kualitas ke dalam produk
yang dimulai sejak tahap disain produk, sehingga dengan rancangan produk yang
tangguh akan menghasilkan produk yang memiliki performansi yang tangguh pula.
Selain itu kualitas secara langsung berhubungan dengan penyimpangan parameter
rancangan dari nilai target, bukan kesesuaian terhadap batasan spesifikasi
(toleransi) yang telah ditetapkan.
FAKTA PERMASALAHAN
Permasalahan ini sudah sering terjadi
dikalangan masyarakat yang melakukan pemeriksaan tekanan atau tensi darah baik
di klinik, apotek, ataupun rumah sakit. Seperti fakta yang dialami oleh seorang
pasien yanh tidak ingin memberitahukan identitasnya mengatakan bahwa dirinya
pernah melakukan pemeriksaan tensi darah di sebuah klinik kesehatan, namun
hasilnya menunjukan tensi darah pasien tersebut tinggi, namun karena pasien
tersebut kurang mempercayainya hingga akhirnya pasien memutuskan untuk
memeriksa kembali di sebuah rumah sakit dan hasil menunjukan pasien menderita
tensi darah rendah. Dan itu membuat pasien semakin bingung atas hasil
ketidakauratannya sebuah alat ini yang menggunakan sensor ataupun terbatas pada
kondisi tubuh pasien. Dan alasan yang di berikan oleh dokter, mengatakan bahwa
pasien dalam memeriksa tensi darah tidak boleh langsung seketika sehabis
mengendarai sebuah kendaraan. Dan harus dalam keadaan stabil dahulu. Dan
permasalahan ini memang sudah menjadi suatu permasalahan yang belum dapat
diselesaikan oleh bidang bidang medis karena produk alat yang dihasilkan masih
belum memenuhi kriteria yang diinginkan oleh pasien.
DISKUSI
Menurut penulis, permasalahan ini
memang sangat perlu untuk diselesaikan agar tidak merugikan pasien dan
masyarakat karena dampak yang dihasilkan cukup fatal, karena apabila terjadi
kesalahan dalam pemeriksaan maka obat atau resep yang diberikan juga salah
sehingga dapat membuat pasien justru tidak sembuh melainkan semakin menderita.
Sehingga diperlukan suatu metode untuk memperbaiki kualitas produk ini agar
dapat memberikan manfaat yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Yaitu dengan
menggunakan teori metode TAGOCHI. Sehingga rekayasa kualitas produk ini dapat
mudah diatasi dan tidak menimbulkan kerugian kembali.
KESIMPULAN
Alat tensimeter digital ini masih
kurang memenuhi standar yang diinginkan oleh masyarakat dalam hal kualitasnya
yang masih terbatas oleh kendala kondisi tubuh seseorang atau pasien, dan
terbatas juga pada penggunahan bahan baku utamanya yaitu baterai yang memiliki
kekuatan tegangan yang tidak selamanya bertahan atau mudah habis.
SARAN
Oleh karena itu, disarankan agar
dilakukannya peningkatan kualitas dari alat tensimeter ini yaitu dengan
menerapkanb teori metode TAGOCHI dalam membuat produk alat ini selanjutnya agar
alat tensi ini dapat berfungsi dengan baik kembali dan tidak merugikan pasien
atau masyarakat yang membutuhkannya. Sehingga nilai keakuratannya dapat
dipastikan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Bellavendram, Nicolo. 1995. Quality
by Design : Taguchi Techniques for Industrial Experimenttation.
Prentice Hall. London
Phadke. 1989. Quality
Engineering Using Robust Design. Prentice Hall. New York.
Taguchi, G. 1986. Introduction
to Quality Engineering. APO. Tokyo.
Drajad, Irianto. 1997. Peran
Metode Taguchi pada Rekayasa dan Perancangan Produk. Lokakarya
Pengembangan Kemampuan Rancang Bangun Produk. Laboratorium Sistem Produksi.
Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. 27 – 28 Pebruari. Bandung.
Aman,
Moehammad. 2013. Rekayasa Kualitas Taguchi
dalam Perancangan
Parameter Kualitas Produk. Magelang. Edisi 3 Vol 2.
De Vor, et al. 1992. Statistical
Quality Design and Control : Contemporary Concepts and Methods.
Macmilian Publishing Company. New York.
GAMBAR
BIODATA PENULIS
1.
Nama Lengkap :
Lifia Citra Ramadhanti
2.
Tempat Tanggal
Lahir : Tangerang, 10 Januari 1998
3.
Jurusan : Teknik
Industri
4.
Kampus :
Universitas Mercu Buana Jakarta
Subscribe to:
Posts (Atom)