REKAYASA
KUALITAS TENSIMETER DIGITAL
DALAM
MENINGKATKAN KUALITAS FUNGSI PRODUK
ABSTRAK
Rekayasa kualitas merupakan
pendekatan sistematis untuk menentukan kualitas dari suatu produk atau barang.
Baik itu produk baru atau upaya untuk meningkatkan kualitas produk yang sudah
ada. Upaya yang dilakukan adalah melalui perancangan, dengan target perbaikan
secara terus menerus, penemuan yang dipercepat, penyelesaian masalah dengan
cepat, dan efisiensi biaya dalam meningkatkan kualitas produk. Tensimeter
adalah alat yang digunakan
untuk mengukur tekanan darah. Dengan mengetahui berapa tekanan darah kita, kita
dapat menilai apakah tekanan darah/ tensi darahkita normal atau
tidak. Tensi darah normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk
tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolic. Termasuk tensimeter
digital yaitu tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung menunjukan
hasil dalam bentuk angka. Berbeda dengan tensimeter air raksa yang
memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai pertanda tekanan sistolik
dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor sebagai
alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan
pendengaran. Namun, disisi lain jenis tensimeter ini masih dapat dikatakan
tidak akurat karena tensi ini terbatas pada kondisi tubuh seseorang yang ingin
di periksa dan harus dalam keadaan tenang. Untuk mengatasi permasalahan ini,
diperlukan metode rekayasa kualitas yaitu TAGUCHI. Taguchi menggunakan fungsi penyimpangan kualitas untuk mengukur
kerugian karena variasi fungsional, meminimalisasi penyimpangan kinerja suatu
produk dari nilai targetnya akan meningkatkan kualitas produk.
KATA KUNCI : REKAYASA
KUALITAS, TENSIMETER DIGITAL, TAGUCHI
ABSTRACT
Quality engineering is a systematic
approach to determine the quality of a product or item. Whether it's a new
product or an attempt to improve the quality of existing products. Efforts is
through the design, with a target of continual improvements, accelerated
discovery, faster problem resolution, and cost-efficiency in improving product
quality. Tensimeter is a tool used for blood mengukurtekanan. By knowing what
your blood pressure, we can assess whether blood pressure / tension darahkita
normal or not. Adult human normal blood pressure is systolic pressure of
100-130 mmHg and 60-90 mmHg for diastolic pressure. Including digital
tensimeter that tensimeter more modern and accurate, immediately shows the
results in numeric form. Unlike the tensimeter mercury that require a
stethoscope to listen to the sound as a sign of systolic pressure and
siastolik, then use the sensor as a digital tensimeter your detection
instrument so well used for those who have hearing loss. However, on the other
hand tensimeter types can still be said to be inaccurate because the tension is
limited to the body of someone who wants condition in check and to be in a
state of calm. To overcome this problem, it is necessary that the quality
engineering methods TAGUCHI. Taguchi used to measure the quality deviation
function loss due to variations in the functional, performance of a product to
minimize deviations from the target value will improve the quality of the
product.
KEYWORDS : QUALITY ENGINEERING,
DIGITAL TENSIMETER, TAGUCHI
PERMASALAHAN
Tensimeter digital adalah
alat yang sering digunakan untuk mengukur tensi darah seorang pasien. Jenis
tensi ini sudah banyak dipakai di berbagai macam rumah sakit, apotek, bahkan
klinik kesehatan. Tensi ini menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya
sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran. Namun,
jenis tensi ini masih kurang akurat dalam memeriksa tekanan darah manusia,
karena tensi ini menggunakan prinsip bahwa kondisi atau keadaan tubuh pasien
harus dalam keadaan stabil, dalam arti tidak sedang meminum-minuman keras,
tidak habis mengendarai kendaraan, ataupun sedang lelah. Karena dapat
mengganggu proses pemeriksaan yang hasilnya dapat dikatakan tidak akurat dan
tidak sesuai dengan tekanan darah pasien tersebut. Sehingga permasalahannya
adalah tensi ini sangat terbatas dalam memeriksa kondisi tubuh pasien, karena
digit yang ditampilkan dalam alat tersebut terkadang tidak sama dan
berubah-ubah. Sehingga dapat membingungkan pasien ketika sedang memeriksa,
apakah tekanan darah pasien sedang menaik atau merendah. Oleh karena itu,
kualitas jenis tensi ini masih dapat di katakan belum baik dan mesti dilakukan
perbaikan kembali agar tidak merugikan pasien, karena dampak yang dihasilkan
dapat bersifat fatal ketika hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan kondisi
tekanan darah pasien tersebut.
TEORI PERMASALAHAN
Teori yang mendukung
permasalahan ini yaitu tensi ini beroperasi dengan menggunakan tenaga baterai,
yang memungkinkan penggunaan ini kurang efisien karena kekuatan atau kelemahan
baterai tersebut menjadi patokan dalam ketepatan alat tersebut untuk mengukur
tekanan darah tersebut. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat
menggunaka teori TAGUCHI, yaitu :
1.Quality Robustness
Kualitas sebaiknya dirancang ke dalam
produk dan tidak diinspeksikan ke dalam produk tersebut, produk sebaiknya juga
dirancang untuk kebal terhadap factor-faktor lingkungan yang tidak dapat
dikendalikan.
2.Target Oriented Quality
Kualitas diperoleh dengan meminimalkan
penyimpangan (deviasi) dari sebuah target.
3.Quality Loss Function
Biaya kualitas sebaiknya diukur
sebagai fungsi penyimpangan dari suatu nilai standar dan pengukuran terhadap
kerugian sebaiknya meliputi keseluruhan sistem yang ada.
Maka Taguchi menekankan bahwa cara
terbaik untuk meningkatkan kualitas adalah merancang kualitas ke dalam produk
yang dimulai sejak tahap disain produk, sehingga dengan rancangan produk yang
tangguh akan menghasilkan produk yang memiliki performansi yang tangguh pula.
Selain itu kualitas secara langsung berhubungan dengan penyimpangan parameter
rancangan dari nilai target, bukan kesesuaian terhadap batasan spesifikasi
(toleransi) yang telah ditetapkan.
FAKTA PERMASALAHAN
Permasalahan ini sudah sering terjadi
dikalangan masyarakat yang melakukan pemeriksaan tekanan atau tensi darah baik
di klinik, apotek, ataupun rumah sakit. Seperti fakta yang dialami oleh seorang
pasien yanh tidak ingin memberitahukan identitasnya mengatakan bahwa dirinya
pernah melakukan pemeriksaan tensi darah di sebuah klinik kesehatan, namun
hasilnya menunjukan tensi darah pasien tersebut tinggi, namun karena pasien
tersebut kurang mempercayainya hingga akhirnya pasien memutuskan untuk
memeriksa kembali di sebuah rumah sakit dan hasil menunjukan pasien menderita
tensi darah rendah. Dan itu membuat pasien semakin bingung atas hasil
ketidakauratannya sebuah alat ini yang menggunakan sensor ataupun terbatas pada
kondisi tubuh pasien. Dan alasan yang di berikan oleh dokter, mengatakan bahwa
pasien dalam memeriksa tensi darah tidak boleh langsung seketika sehabis
mengendarai sebuah kendaraan. Dan harus dalam keadaan stabil dahulu. Dan
permasalahan ini memang sudah menjadi suatu permasalahan yang belum dapat
diselesaikan oleh bidang bidang medis karena produk alat yang dihasilkan masih
belum memenuhi kriteria yang diinginkan oleh pasien.
DISKUSI
Menurut penulis, permasalahan ini
memang sangat perlu untuk diselesaikan agar tidak merugikan pasien dan
masyarakat karena dampak yang dihasilkan cukup fatal, karena apabila terjadi
kesalahan dalam pemeriksaan maka obat atau resep yang diberikan juga salah
sehingga dapat membuat pasien justru tidak sembuh melainkan semakin menderita.
Sehingga diperlukan suatu metode untuk memperbaiki kualitas produk ini agar
dapat memberikan manfaat yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Yaitu dengan
menggunakan teori metode TAGOCHI. Sehingga rekayasa kualitas produk ini dapat
mudah diatasi dan tidak menimbulkan kerugian kembali.
KESIMPULAN
Alat tensimeter digital ini masih
kurang memenuhi standar yang diinginkan oleh masyarakat dalam hal kualitasnya
yang masih terbatas oleh kendala kondisi tubuh seseorang atau pasien, dan
terbatas juga pada penggunahan bahan baku utamanya yaitu baterai yang memiliki
kekuatan tegangan yang tidak selamanya bertahan atau mudah habis.
SARAN
Oleh karena itu, disarankan agar
dilakukannya peningkatan kualitas dari alat tensimeter ini yaitu dengan
menerapkanb teori metode TAGOCHI dalam membuat produk alat ini selanjutnya agar
alat tensi ini dapat berfungsi dengan baik kembali dan tidak merugikan pasien
atau masyarakat yang membutuhkannya. Sehingga nilai keakuratannya dapat
dipastikan benar.
DAFTAR PUSTAKA
Bellavendram, Nicolo. 1995. Quality
by Design : Taguchi Techniques for Industrial Experimenttation.
Prentice Hall. London
Phadke. 1989. Quality
Engineering Using Robust Design. Prentice Hall. New York.
Taguchi, G. 1986. Introduction
to Quality Engineering. APO. Tokyo.
Drajad, Irianto. 1997. Peran
Metode Taguchi pada Rekayasa dan Perancangan Produk. Lokakarya
Pengembangan Kemampuan Rancang Bangun Produk. Laboratorium Sistem Produksi.
Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. 27 – 28 Pebruari. Bandung.
Aman,
Moehammad. 2013. Rekayasa Kualitas Taguchi
dalam Perancangan
Parameter Kualitas Produk. Magelang. Edisi 3 Vol 2.
De Vor, et al. 1992. Statistical
Quality Design and Control : Contemporary Concepts and Methods.
Macmilian Publishing Company. New York.
GAMBAR
BIODATA PENULIS
1.
Nama Lengkap :
Lifia Citra Ramadhanti
2.
Tempat Tanggal
Lahir : Tangerang, 10 Januari 1998
3.
Jurusan : Teknik
Industri
4.
Kampus :
Universitas Mercu Buana Jakarta
No comments:
Post a Comment