Sunday, 15 November 2015

REKAYASA KUALITAS TENSIMETER DIGITAL



REKAYASA KUALITAS TENSIMETER DIGITAL

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS FUNGSI PRODUK

ABSTRAK
Rekayasa kualitas merupakan pendekatan sistematis untuk menentukan kualitas dari suatu produk atau barang. Baik itu produk baru atau upaya untuk meningkatkan kualitas produk yang sudah ada. Upaya yang dilakukan adalah melalui perancangan, dengan target perbaikan secara terus menerus, penemuan yang dipercepat, penyelesaian masalah dengan cepat, dan efisiensi biaya dalam meningkatkan kualitas produk. Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Dengan mengetahui berapa tekanan darah kita, kita dapat menilai apakah tekanan darah/ tensi darahkita normal atau tidak. Tensi darah normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolic. Termasuk tensimeter digital yaitu tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung menunjukan hasil dalam bentuk angka. Berbeda dengan tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai pertanda tekanan sistolik dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran. Namun, disisi lain jenis tensimeter ini masih dapat dikatakan tidak akurat karena tensi ini terbatas pada kondisi tubuh seseorang yang ingin di periksa dan harus dalam keadaan tenang. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan metode rekayasa kualitas yaitu TAGUCHI. Taguchi menggunakan fungsi penyimpangan kualitas untuk mengukur kerugian karena variasi fungsional, meminimalisasi penyimpangan kinerja suatu produk dari nilai targetnya akan meningkatkan kualitas produk.
KATA KUNCI : REKAYASA KUALITAS, TENSIMETER DIGITAL, TAGUCHI







ABSTRACT
Quality engineering is a systematic approach to determine the quality of a product or item. Whether it's a new product or an attempt to improve the quality of existing products. Efforts is through the design, with a target of continual improvements, accelerated discovery, faster problem resolution, and cost-efficiency in improving product quality. Tensimeter is a tool used for blood mengukurtekanan. By knowing what your blood pressure, we can assess whether blood pressure / tension darahkita normal or not. Adult human normal blood pressure is systolic pressure of 100-130 mmHg and 60-90 mmHg for diastolic pressure. Including digital tensimeter that tensimeter more modern and accurate, immediately shows the results in numeric form. Unlike the tensimeter mercury that require a stethoscope to listen to the sound as a sign of systolic pressure and siastolik, then use the sensor as a digital tensimeter your detection instrument so well used for those who have hearing loss. However, on the other hand tensimeter types can still be said to be inaccurate because the tension is limited to the body of someone who wants condition in check and to be in a state of calm. To overcome this problem, it is necessary that the quality engineering methods TAGUCHI. Taguchi used to measure the quality deviation function loss due to variations in the functional, performance of a product to minimize deviations from the target value will improve the quality of the product.
KEYWORDS : QUALITY ENGINEERING, DIGITAL TENSIMETER, TAGUCHI

PERMASALAHAN
Tensimeter digital adalah alat yang sering digunakan untuk mengukur tensi darah seorang pasien. Jenis tensi ini sudah banyak dipakai di berbagai macam rumah sakit, apotek, bahkan klinik kesehatan. Tensi ini menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran. Namun, jenis tensi ini masih kurang akurat dalam memeriksa tekanan darah manusia, karena tensi ini menggunakan prinsip bahwa kondisi atau keadaan tubuh pasien harus dalam keadaan stabil, dalam arti tidak sedang meminum-minuman keras, tidak habis mengendarai kendaraan, ataupun sedang lelah. Karena dapat mengganggu proses pemeriksaan yang hasilnya dapat dikatakan tidak akurat dan tidak sesuai dengan tekanan darah pasien tersebut. Sehingga permasalahannya adalah tensi ini sangat terbatas dalam memeriksa kondisi tubuh pasien, karena digit yang ditampilkan dalam alat tersebut terkadang tidak sama dan berubah-ubah. Sehingga dapat membingungkan pasien ketika sedang memeriksa, apakah tekanan darah pasien sedang menaik atau merendah. Oleh karena itu, kualitas jenis tensi ini masih dapat di katakan belum baik dan mesti dilakukan perbaikan kembali agar tidak merugikan pasien, karena dampak yang dihasilkan dapat bersifat fatal ketika hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan kondisi tekanan darah pasien tersebut.

TEORI PERMASALAHAN
Teori yang mendukung permasalahan ini yaitu tensi ini beroperasi dengan menggunakan tenaga baterai, yang memungkinkan penggunaan ini kurang efisien karena kekuatan atau kelemahan baterai tersebut menjadi patokan dalam ketepatan alat tersebut untuk mengukur tekanan darah tersebut. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat menggunaka teori TAGUCHI, yaitu :
1.Quality Robustness
Kualitas sebaiknya dirancang ke dalam produk dan tidak diinspeksikan ke dalam produk tersebut, produk sebaiknya juga dirancang untuk kebal terhadap factor-faktor lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.
2.Target Oriented Quality
Kualitas diperoleh dengan meminimalkan penyimpangan (deviasi) dari sebuah target.
3.Quality Loss Function
Biaya kualitas sebaiknya diukur sebagai fungsi penyimpangan dari suatu nilai standar dan pengukuran terhadap kerugian sebaiknya meliputi keseluruhan sistem yang ada.

Maka Taguchi menekankan bahwa cara terbaik untuk meningkatkan kualitas adalah merancang kualitas ke dalam produk yang dimulai sejak tahap disain produk, sehingga dengan rancangan produk yang tangguh akan menghasilkan produk yang memiliki performansi yang tangguh pula. Selain itu kualitas secara langsung berhubungan dengan penyimpangan parameter rancangan dari nilai target, bukan kesesuaian terhadap batasan spesifikasi (toleransi) yang telah ditetapkan.

FAKTA PERMASALAHAN
Permasalahan ini sudah sering terjadi dikalangan masyarakat yang melakukan pemeriksaan tekanan atau tensi darah baik di klinik, apotek, ataupun rumah sakit. Seperti fakta yang dialami oleh seorang pasien yanh tidak ingin memberitahukan identitasnya mengatakan bahwa dirinya pernah melakukan pemeriksaan tensi darah di sebuah klinik kesehatan, namun hasilnya menunjukan tensi darah pasien tersebut tinggi, namun karena pasien tersebut kurang mempercayainya hingga akhirnya pasien memutuskan untuk memeriksa kembali di sebuah rumah sakit dan hasil menunjukan pasien menderita tensi darah rendah. Dan itu membuat pasien semakin bingung atas hasil ketidakauratannya sebuah alat ini yang menggunakan sensor ataupun terbatas pada kondisi tubuh pasien. Dan alasan yang di berikan oleh dokter, mengatakan bahwa pasien dalam memeriksa tensi darah tidak boleh langsung seketika sehabis mengendarai sebuah kendaraan. Dan harus dalam keadaan stabil dahulu. Dan permasalahan ini memang sudah menjadi suatu permasalahan yang belum dapat diselesaikan oleh bidang bidang medis karena produk alat yang dihasilkan masih belum memenuhi kriteria yang diinginkan oleh pasien.

DISKUSI
Menurut penulis, permasalahan ini memang sangat perlu untuk diselesaikan agar tidak merugikan pasien dan masyarakat karena dampak yang dihasilkan cukup fatal, karena apabila terjadi kesalahan dalam pemeriksaan maka obat atau resep yang diberikan juga salah sehingga dapat membuat pasien justru tidak sembuh melainkan semakin menderita. Sehingga diperlukan suatu metode untuk memperbaiki kualitas produk ini agar dapat memberikan manfaat yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Yaitu dengan menggunakan teori metode TAGOCHI. Sehingga rekayasa kualitas produk ini dapat mudah diatasi dan tidak menimbulkan kerugian kembali.

KESIMPULAN
Alat tensimeter digital ini masih kurang memenuhi standar yang diinginkan oleh masyarakat dalam hal kualitasnya yang masih terbatas oleh kendala kondisi tubuh seseorang atau pasien, dan terbatas juga pada penggunahan bahan baku utamanya yaitu baterai yang memiliki kekuatan tegangan yang tidak selamanya bertahan atau mudah habis.

SARAN
Oleh karena itu, disarankan agar dilakukannya peningkatan kualitas dari alat tensimeter ini yaitu dengan menerapkanb teori metode TAGOCHI dalam membuat produk alat ini selanjutnya agar alat tensi ini dapat berfungsi dengan baik kembali dan tidak merugikan pasien atau masyarakat yang membutuhkannya. Sehingga nilai keakuratannya dapat dipastikan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Bellavendram, Nicolo. 1995. Quality by Design : Taguchi Techniques for Industrial Experimenttation. Prentice Hall. London
Phadke. 1989. Quality Engineering Using Robust Design. Prentice Hall. New York.
Taguchi, G. 1986. Introduction to Quality Engineering. APO. Tokyo.
Drajad, Irianto. 1997. Peran Metode Taguchi pada Rekayasa dan Perancangan Produk. Lokakarya Pengembangan Kemampuan Rancang Bangun Produk. Laboratorium Sistem Produksi. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. 27 – 28 Pebruari. Bandung.
Aman, Moehammad. 2013. Rekayasa Kualitas Taguchi dalam Perancangan Parameter Kualitas Produk. Magelang. Edisi 3 Vol 2.
De Vor, et al. 1992. Statistical Quality Design and Control : Contemporary Concepts and Methods. Macmilian Publishing Company. New York.

GAMBAR
 
BIODATA PENULIS
1.    Nama Lengkap : Lifia Citra Ramadhanti
2.    Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Januari 1998
3.    Jurusan : Teknik Industri
4.    Kampus : Universitas Mercu Buana Jakarta

No comments:

Post a Comment