PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
PAPER BAG HOME INDUSTRY
Oleh : Lifia Citra Ramadhanti
PENDAHULUAN
ABSTRAK
Paper bag adalah sebuah usaha industry kecil
rumah tangga yang memanfaatkan kertas untuk dijadikan sebagai tas.berupa kemasan
atau wadah berbentuk persegi (dsb), berkantong dan terkadang mempunyai banyak
sekat, biasanya bertali dan terbuatdari kertas, biasanya art carton. Yang
memiliki fungsi dapat digunakan sebagai menaruh, menyimpan, atau membawa sesuatu.
Namun dengan perkembangan zaman, tas dapat juga digunakan sebagai sebuah tren
atau gaya modis tersendiri.
yang memiliki keuntungan, karena fungsinya. Paper bag dapat dijadikan sebagai media branding yang berguna bagi orang lain.
yang memiliki keuntungan, karena fungsinya. Paper bag dapat dijadikan sebagai media branding yang berguna bagi orang lain.
Dalam pembuatan paper bag sendiri,
memerlukan bahan baku yang menjadi komponen dasar proses produksi tersebut.
Bahan bahan tersebut yang akan diatur dan direncanakan serta dikendalikan agar
pada proses produksinya tidak mengalami kendala dan dapat menghasilkan output sesuai
target yang di inginkan. Perencanaan dan pengendalian produksi adalah aktivitas
bagaimana mengelola proses produksi tersebut atau tindakan manajemen yang
sifatnya abstrak (tidak dapat dilihat secara nyata).
Perencanaan dan pengendalian produksi
sangat diperlukan dalam setiap industri agar proses produksi berjalan lancar dan
bahan baku serta output yang diharapkan dapat diketahui secara transparan.
Kata Kunci : Paper Bag, Perencanaan dan
Pengendalian Produksi, Industri Rumah Tangga
ABSTRACT
Paper bag is an
industry of small household businesses that utilize paper to serve as
tas.berupa packaging or square-shaped container (etc.), pockets and sometimes
have much insulation, usually roped and terbuatdari paper, usually art carton.
Which has the functions can be used as a put, store, or carry anything. But
with the times, the bag can also be used as a fashionable trend or style of its
own.
which has the
advantage, because of its function. Paper bags can be used as a branding medium
that is useful for others.
In the
manufacture of paper bag itself, require raw materials that became the basic
components of the production process. The materials that will be organized and
planned and controlled so that the production process is not having problems
and can produce the appropriate output of the desired targets. Production
planning and control is how to manage the activities of the production process
or management measures which are abstract (not visible significantly).
Production
planning and control is needed in every industry so that the production process
runs smoothly and raw materials as well as the expected output can be
determined in a transparent manner.
Keywords: Paper
Bag, Planning and Control of Production, Industry Household
ISI
PERMASALAHAN
Industri
paper bag ini merupakan industri yang memerlukan sebuah keterampilan dalam
menciptakan produk yang kuat, bagus, unik sehingga dapat diterima oleh
masyarakat. Maka sangat diperlukan sebuah perencanaan dan pengendalian produksi
terutama pada bahan baku pembuatan paper bag tersebut seperti kertas kraft
450cm, Lem kertas (power glue), 4 buah ring logam mata ayam, kertas karton dan
tali koor. KArena dengan perencanaan dan pengendalian produksi sebelumnya kita
dapat mengetahui bayangan kedepannya apakah produksi ini berjalan dengan lancar
seperti menghasilkan output yang sesuai dengan yang ditargetkan.
Sering
juga terjadi keterlambatan persediaan bahan baku sehingga proses produksi
barang tersebut menjadi terganggu dan berdampak pada hasil keluaran atau output
yang di hasilkan sedikit dan tidak memenuhi target. Selain itu, juga berdampak
akan mudah kehilangan pelanggan karena output yang dihasilkan tidak sesuai dan
dapat mengecewakan konsumen. Dalam memproduksi juga sering terjadi kendala
seperti kehabisan bahan baku ataupun pemanfaatan hasil keluaran proses produksi
tersebut kurang maksimal disebabkan karena perencanaan dan pengendalian
produksi tersebut tidak di perkirakan sebelumnya.
TEORI PERMASALAHAN
Teori
yang mendukung permasalahan ini yaitu teori perencanaan dan pengendalian
produksi berupa:
1. Strategic Plans and Decisions
Pada
tataran ini, perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi
seperti misalnya, penentuan product line, distribution and marketing channel,
new plant and warehouse, dll.
2.
Tactical Plans and Decisions
Merupakan
keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang terkait penyusunan skedul
operasi, alokasi dana, penggunaan mesin, perencanaan tingkat produksi ,
penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, penentuan perlu tidaknya lembur,
penentuan perlu tidaknya persediaan dan berapa banyak.
3.
Operational Plans and Decisions
Merupakan
keputusan jangka pendek yang terkai misalnya menetukan pekerjaan yang harus
dilakukan hari ini atau minggu ini, menentukan siapa melakukan tugas apa,
menentukan tugas-tugas apa yang harus diprioritaskan. Perencanaan dan keputusan
operasional ini merupakan tingkatan yang terakhir yang mencakup perencanan dan
keputusan tugas-tugas rutin sehari-hari, nisalnya penjadualan karyawan dan
peralatan, penyesuaian tingkat produksi, keputusan melakukan tindakan-tindakan
penyesuaian bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian
mesin, pengawasan terhadap kualitas produksi.
Perencanaan
dan keputusan pada tataran strategic diambil oleh mereka yang berada pada
tingkatan tertinggi dalam organisasi, yang kemudian perencanaan dan keputusan
pada tingkat strategic tersebut perlu diterjemahkan dan dijadikan pedoman atau
batasan dalam perencanaan dan keputusan taktiS. Selanjutnya perencanaan dan
keputusan taktical, yang dibuat berdasarkan perecanaan dan keputusan stratejik,
dijadikan pedoman bagi perencanaan dan keputusan operational.
Rencana produksi adalah bagian dari
rencana bisnis jangka menengah Anda yang merupakan tanggung jawab bagian
manufaktur / operasional Anda untuk dikembangkan. Rencana tersebut menyatakan
dalam istilah umum jumlah hasil produksi yang menjadi tanggung jawab bagian
manufaktur untuk dibuat pada setiap periode sesuai perencanaan.
Hasil produksi biasanya dinyatakan
dalam istilah peso atau unit ukuran lain (misalnya ton, liter, kg.) atau unit
produk agregat (ini mengacu pada rata-rata tertimbang semua produk dalam
perusahaan Anda). Rencana produksi adalah otorisasi dari bagian manufaktur Anda
untuk memproduksi barang-barang dengan laju yang konsisten dengan rencana
korporasi perusahaan Anda secara menyeluruh.
Rencana produksi ini perlu
diterjemahkan kedalam jadwal produksi induk agar dapat
menjadwal semua barang untuk penyelesaian pada waktunya, menurut berbagai
tanggal pengiriman yang dijanjikan; untuk menghindari kelebihan muatan atau
kekurangan muatan dari fasilitas produksi; sehingga kapasitas produksi
dimanfaatkan secara efisien dan berdampak pada biaya produksi yang rendah.
FAKTA PERMASALAHAN
Permasalahan ini sudah
sering terjadi pada industry rumah tangga yang tidak melakukan pengendalian dan
perencanaan produksi sehingga selama proses produksi terjadi kendala kendala
seperti keterlambatan dalam memproduksi barang lalu keterlambatan bahan baku
untuk proses selanjutnya, kemudian kendala dalam memproses paper bag ketika
terjadi barang cacat hasil produksi, jika tidak dilakukan perencanaan dan
pengendalian maka segalanya akan menjadi tidak beraturan dan timbul kerugian
pada industry tersebut. Pada industry paper bag ini juga memberikan dampak yang
fatal bagi lingkungan karena limbah hasil produksi tersebut tidak direncanakan
kembali untuk diolah ataupun didaur ulang menjadi barang yang berguna lagi,
oleh karena itu perencanaan dan pengendalian produksi sangat berguna penting
dalam mengendalikan semua kegiatan produksi dari hal bahan baku sampai dengan
mengatur limbah hasil produksi tersebut.
DISKUSI
Menurut penulis bahwa
perencanaan dan pengendalian produksi sangatlah penting bagi semua industry yang
ada di Indonesia dan dimana saja, karena ini merupakan faktor keberhasilan
dalam mendapatkan keuntungan yang besar dengan tidak merasakan kerugian yang
cukup besar juga karena sudah direncanakan terlebih dahulu produksi tersebut
sehingga segala kegiatan yang berkaitan dengan produksi tersebut dapat mudah
terawasi, dapat terlihat dengan transparan. Faktor ini juga mempengaruhi
kegiatan perusahaan atau industry yang menjalankan untuk bisa memperkirakan
target yang akan di produksi di periode selanjutnya. Melalui tahap berikut ini
akan membantu proses produksi di sebuah industry :
1.
Production forecasting
Production porecasting adalah
peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan manfaat produksi yang akan
dibuat di masa yang akan datang,sehingga kalau terjadi penyimpangan akan cepat
diadakan penyesuaian produksi dimas ayang akan datang.
Dengan melaksanakan peramalan
produksi, perusahaan dapat menyusun anggaran operasionalnya untuk pedoman
kerja, penggunaan kapasitas produksi seoptimal mungkin, menstabilkan kesempatan
kerja karena erdapanya kestabilan dan kepastian jumlah produksi dimasa yang
akan datang.
2. Routing
Routing adalah kegiatan untuk
menetukan urutan-urutan proses dan penggunaan alat produksinya dari bahan
mentah smapi menjadi produk akhir, sehingga sebelum produksi dimulai maslah
sudah tercantum pada rout sheet.
3. Schedulling.
Schedulling adalah kegiatan untuk
membuat jadwal proses produksi sebagai satu kesatuan dari awal proses samapai
selesai proses produksi . Scehedulling ini dlaksanakan untuk mengetahui berapa
waktu yang dibutuhkan setiap tahap pemrosesan sesuai dengan urutan- urutan
routenya. Oleh kaena itu untuk membantu keberhasilan tahap ini lebih baik
melakukan “time and mention study” sehingga dapat ditentukan stanndar hasil
kerjanya.
4. Dipatching
Dipatching adalah suatu proses untuk
pemberian perin tah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan routing dan
schedulling yang dibuat.
5. Follow up
Follow up adalah kegiatan untuk
menghilangkan terjadinya penundaan/keterlambatan kerja dan mendorong
terkoordinasinya pelaksaan kerja.
KESIMPULAN
Kesimpulannya yaitu dalam
memproduksi suatu barang sangat diperlukan perencanaan dan pengendalian
produksi baik dalam merencanakan bahan baku, kegiatan proses produksi, dan
bahkan dalam merencanakan pembuangan limbah hasil industry tersebut. Seperti
kasus permasalahan di artikel ini bahwa dalam industry paper bag pasti akan
menghasilkan limbah kertas hasil dari proses produksi tersebut.
SARAN
Sarannya
yaitu harus lebih ditingkatkan kembali dalam menggunakan tahapan atau metode
perencanaan dan pengendalian produksi agar apa yang sudah direncanakan dapat terwujud
dengan baik. Jika ingin menciptakan
sebuah produk baru atau mengembangkan sebuah produk yang sudah ada, buatlah perencanaan
produk terlebih dahulu. Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah
dimengerti.
PENUNJANG
DAFTAR PUSTAKA
1.
Baroto T, (2002), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia
Indonesia, Jakarta.
2.
Gaspersz, Vincent, (2000), Manajemen Produktivitas Total, PT, Gramedia Pustaka
Utama, Jakarta
3.
Irsyadi, Fitra, (2005), Pengukuran Produktivitas Mesin Kertas dengan
Pendekatan Metode Objective Matrix Serta Perbaikan Produktivitasnya dengan
Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process di PT. Kertas Padalarang
(Persero), Tugas Akhir Program Sarjana, Fakultas Teknik dan Ilmu
Komputer, UNIKOM, Bandung.
4.
Nurdin, Riani, Yasrin Zabidi, Pengukuran Dan Analisis Produktivitas Lini Produksi
PT. XYZ dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX), Jurnal
Teknik Industri STTA.
BIODATA PENULIS
1.
Nama Lengkap :
Lifia Citra Ramadhanti
2.
Tempat Tanggal
Lahir : Tangerang, 10 Januari 1998
3.
Jurusan : Teknik
Industri
4.
Kampus :
Universitas Mercu Buana Jakarta
No comments:
Post a Comment