Jawab :
Diketahui :
Y1 = 1.000.000
Y2 = 1.250.000
C1 = 1.300.000
C2 =
1.500.000
Ditanya :
Pendapatan pada titik keseimbangan
Jawab :
Contoh kasus :
Analisis perilaku konsumen dalam pembelian suatu merek
telepon seluler.
Perkembangan
telepon seluler telah bertambah pesat di mana telah banyak orang telah
memerlukan produk ini, roduk ini menjadi produk yang sangat di perlukan
menjadikan produk ini berkembang pesat di pasaran. Produk telepon
seluler telah memasuki kehidupan masyarakat dan telah menjadi kebutuhan
pokok. Bahkan telah menjangkau ke setiap lapisan masyarakat. Hal
tersebut mendorong pengusaha yang bergerak di bidang telepon seluler
untuk dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan konsumen akan produk
telepon seluler tersebut. Perkembangan tekhnologi menjadikan banyaknya
perusahaan yang memproduksi bahkan perusahaan elektronik yang dulunya
tidak memproduksi telpon seluler kini sudah memproduksi telepon seluler.
Banyaknya merek yang tersedia di pasar menjadikan persaingan yang ada
sangat ketat di antara perusahaan-perusahaan yang memproduksi telepon
seluler.
Pembelian
telepon seluler oleh konsumen di lakukan dengan terlebih dahulu melalui
tahap-tahap dalam proses keputusan pembelian. Pada tahap pengenalan
kebutuhan sebagian besar konsumen menyatakan bahwa mempermudah
komunikasi merupakan motivasi atau alasan utama mereka dalam membeli
telepon seluler. Manfaat utama yang di cari sebagian besar konsumen pada
saat membeli telepon seluler adalah manfaat ( fungsional ) yaitu
sebagai alat komunikasi mobile ( bergerak ) yang dapat di bawa kemana
saja, setelah mengenali adanya kebutuhan akan telepon seluler, konsumen
akan melakukan tahap pencarian informasi, sebagian besar konsumen
menyatakan bahwa sumber informasi utamanya adalah teman dan banyak di
pengaruhi media cetak dan aspek yang paling di cari dari informasi itu
adalah mengenai focus perhatian pada fitur yang tersedia dalam produk
telepon seluler tersebut. Pada tahap evaluasi alternative yang menjadi
pertimbangan konsumen untuk melakukan pembelian adalah harga lalu
mengidentifikasi telepon seluler yang berkualitas adalah dengan melihat
fitur yang ada. Setelah melakukan tahap evaluasi alternative, konsumen
akan melakukan proses pembelian.
Dari tahap pembelian yang telah di lakukan oleh konsumen
akhirnya sampai ke tahap evaluasi pascapembelian di mana konsumen akan
mengevaluasi apakah hasil yang di peroleh dari pembelian tersebut
memuaskan atau tidak. Dan perilaku konsumen tidak hanya berfokus pada
atribut produk saja akan tetapi masih banyak factor lainnya seperti
segmen pasar yang di tuju, lokasi atau factor budaya. Karena biasanya
konsumen akan lebih memilih tempat pembelian yang menjual produknya
dengan kualitas yang terjamin, adapun pembelian cara konsumen dalam
memutuskan pembelian telepon seluler adalah terencana di mana mereka
akan menyediakan waktu khusus untuk membeli telepon seluler tersebut.
Usaha
untuk merebut segmen pasar harus selalu di lakukan dan di perbaharui.
Untuk itu perusahaan penting untuk lebih mengenal konsumen dan berupaya
memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen terhadap produk telepon
seluler. Hal ini di lakukan demi kelangsungan hidup perusahaan itu
sendiri. Oleh karenanya pemasar yang baik harus dapat memperhatikan hal
ini, sebab dalam proses pembelian konsumen mempunyai pengaruh yang
sangat kuat dalam menentukan terjadinya suatu transaksi pembelian.
Konsumen secara kuat di pengaruhi oleh faktor budaya, social, pribadi,
psikologis, faktor-faktor tersebut harus di perhitungkan oleh pemasar
dalam mendukung tujuan perusahaan yaitu menjual produknya kepada
konsumen.
Sumber : http://ringkasanok.blogspot.com/2013/04/materi-ulangan-ekonomi-tentang-konsumsi.html
http://hendridwirus.blogspot.com/2012/10/contoh-kasus-perilaku-konsumen.html
http://www.plengdut.com/2013/02/kurva-permintaan-investasi.html
http://www.plengdut.com/2013/02/kurva-permintaan-investasi.html
http://ringkasanok.blogspot.com/2013/04/materi-ulangan-ekonomi-tentang-konsumsi.html
ringkasanok.blogspot.com
sunarto.staff.gunadarma.ac.id
ecoecotrans.blogspot.com
No comments:
Post a Comment