Wednesday 25 November 2015

PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PAPER BAG HOME INDUSTRY


PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI PAPER BAG HOME INDUSTRY



PERENCANAAN DAN PENGENDALIAN PRODUKSI
PAPER BAG HOME INDUSTRY
Oleh : Lifia Citra Ramadhanti

PENDAHULUAN
ABSTRAK
Paper bag adalah sebuah usaha industry kecil rumah tangga yang memanfaatkan kertas untuk dijadikan sebagai tas.berupa kemasan atau wadah berbentuk persegi (dsb), berkantong dan terkadang mempunyai banyak sekat, biasanya bertali dan terbuatdari kertas, biasanya art carton. Yang memiliki fungsi dapat digunakan sebagai menaruh, menyimpan, atau membawa sesuatu. Namun dengan perkembangan zaman, tas dapat juga digunakan sebagai sebuah tren atau gaya modis tersendiri.
yang memiliki keuntungan, karena fungsinya. Paper bag dapat dijadikan sebagai media branding yang berguna bagi orang lain.
Dalam pembuatan paper bag sendiri, memerlukan bahan baku yang menjadi komponen dasar proses produksi tersebut. Bahan bahan tersebut yang akan diatur dan direncanakan serta dikendalikan agar pada proses produksinya tidak mengalami kendala dan dapat menghasilkan output sesuai target yang di inginkan. Perencanaan dan pengendalian produksi adalah aktivitas bagaimana mengelola proses produksi tersebut atau tindakan manajemen yang sifatnya abstrak (tidak dapat dilihat secara nyata).
Perencanaan dan pengendalian produksi sangat diperlukan dalam setiap industri agar proses produksi berjalan lancar dan bahan baku serta output yang diharapkan dapat diketahui secara transparan.
Kata Kunci : Paper Bag, Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Industri Rumah Tangga


ABSTRACT
Paper bag is an industry of small household businesses that utilize paper to serve as tas.berupa packaging or square-shaped container (etc.), pockets and sometimes have much insulation, usually roped and terbuatdari paper, usually art carton. Which has the functions can be used as a put, store, or carry anything. But with the times, the bag can also be used as a fashionable trend or style of its own.
which has the advantage, because of its function. Paper bags can be used as a branding medium that is useful for others.
In the manufacture of paper bag itself, require raw materials that became the basic components of the production process. The materials that will be organized and planned and controlled so that the production process is not having problems and can produce the appropriate output of the desired targets. Production planning and control is how to manage the activities of the production process or management measures which are abstract (not visible significantly).
Production planning and control is needed in every industry so that the production process runs smoothly and raw materials as well as the expected output can be determined in a transparent manner.
Keywords: Paper Bag, Planning and Control of Production, Industry Household



ISI
PERMASALAHAN
Industri paper bag ini merupakan industri yang memerlukan sebuah keterampilan dalam menciptakan produk yang kuat, bagus, unik sehingga dapat diterima oleh masyarakat. Maka sangat diperlukan sebuah perencanaan dan pengendalian produksi terutama pada bahan baku pembuatan paper bag tersebut seperti kertas kraft 450cm, Lem kertas (power glue), 4 buah ring logam mata ayam, kertas karton dan tali koor. KArena dengan perencanaan dan pengendalian produksi sebelumnya kita dapat mengetahui bayangan kedepannya apakah produksi ini berjalan dengan lancar seperti menghasilkan output yang sesuai dengan yang ditargetkan.
Sering juga terjadi keterlambatan persediaan bahan baku sehingga proses produksi barang tersebut menjadi terganggu dan berdampak pada hasil keluaran atau output yang di hasilkan sedikit dan tidak memenuhi target. Selain itu, juga berdampak akan mudah kehilangan pelanggan karena output yang dihasilkan tidak sesuai dan dapat mengecewakan konsumen. Dalam memproduksi juga sering terjadi kendala seperti kehabisan bahan baku ataupun pemanfaatan hasil keluaran proses produksi tersebut kurang maksimal disebabkan karena perencanaan dan pengendalian produksi tersebut tidak di perkirakan sebelumnya.





TEORI PERMASALAHAN
Teori yang mendukung permasalahan ini yaitu teori perencanaan dan pengendalian produksi berupa:
1. Strategic Plans and Decisions
Pada tataran ini, perencanaan dan keputusan memiliki skop yang luas dan meliputi seperti misalnya, penentuan product line, distribution and marketing channel, new plant and warehouse, dll.

2. Tactical Plans and Decisions
Merupakan keputusan-keputusan perencanaan taktis terutama yang terkait penyusunan skedul operasi, alokasi dana, penggunaan mesin, perencanaan tingkat produksi , penentuan jumlah tenaga kerja yang diperlukan, penentuan perlu tidaknya lembur, penentuan perlu tidaknya persediaan dan berapa banyak.

3. Operational Plans and Decisions
Merupakan keputusan jangka pendek yang terkai misalnya menetukan pekerjaan yang harus dilakukan hari ini atau minggu ini, menentukan siapa melakukan tugas apa, menentukan tugas-tugas apa yang harus diprioritaskan. Perencanaan dan keputusan operasional ini merupakan tingkatan yang terakhir yang mencakup perencanan dan keputusan tugas-tugas rutin sehari-hari, nisalnya penjadualan karyawan dan peralatan, penyesuaian tingkat produksi, keputusan melakukan tindakan-tindakan penyesuaian bila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan dalam pengoperasian mesin, pengawasan terhadap kualitas produksi.
           
Perencanaan dan keputusan pada tataran strategic diambil oleh mereka yang berada pada tingkatan tertinggi dalam organisasi, yang kemudian perencanaan dan keputusan pada tingkat strategic tersebut perlu diterjemahkan dan dijadikan pedoman atau batasan dalam perencanaan dan keputusan taktiS. Selanjutnya perencanaan dan keputusan taktical, yang dibuat berdasarkan perecanaan dan keputusan stratejik, dijadikan pedoman bagi perencanaan dan keputusan operational.

Rencana produksi adalah bagian dari rencana bisnis jangka menengah Anda yang merupakan tanggung jawab bagian manufaktur / operasional Anda untuk dikembangkan. Rencana tersebut menyatakan dalam istilah umum jumlah hasil produksi yang menjadi tanggung jawab bagian manufaktur untuk dibuat pada setiap periode sesuai perencanaan.

Hasil produksi biasanya dinyatakan dalam istilah peso atau unit ukuran lain (misalnya ton, liter, kg.) atau unit produk agregat (ini mengacu pada rata-rata tertimbang semua produk dalam perusahaan Anda). Rencana produksi adalah otorisasi dari bagian manufaktur Anda untuk memproduksi barang-barang dengan laju yang konsisten dengan rencana korporasi perusahaan Anda secara menyeluruh.
Rencana produksi ini perlu diterjemahkan kedalam jadwal produksi induk agar dapat menjadwal semua barang untuk penyelesaian pada waktunya, menurut berbagai tanggal pengiriman yang dijanjikan; untuk menghindari kelebihan muatan atau kekurangan muatan dari fasilitas produksi; sehingga kapasitas produksi dimanfaatkan secara efisien dan berdampak pada biaya produksi yang rendah.


FAKTA PERMASALAHAN
Permasalahan ini sudah sering terjadi pada industry rumah tangga yang tidak melakukan pengendalian dan perencanaan produksi sehingga selama proses produksi terjadi kendala kendala seperti keterlambatan dalam memproduksi barang lalu keterlambatan bahan baku untuk proses selanjutnya, kemudian kendala dalam memproses paper bag ketika terjadi barang cacat hasil produksi, jika tidak dilakukan perencanaan dan pengendalian maka segalanya akan menjadi tidak beraturan dan timbul kerugian pada industry tersebut. Pada industry paper bag ini juga memberikan dampak yang fatal bagi lingkungan karena limbah hasil produksi tersebut tidak direncanakan kembali untuk diolah ataupun didaur ulang menjadi barang yang berguna lagi, oleh karena itu perencanaan dan pengendalian produksi sangat berguna penting dalam mengendalikan semua kegiatan produksi dari hal bahan baku sampai dengan mengatur limbah hasil produksi tersebut.

DISKUSI
Menurut penulis bahwa perencanaan dan pengendalian produksi sangatlah penting bagi semua industry yang ada di Indonesia dan dimana saja, karena ini merupakan faktor keberhasilan dalam mendapatkan keuntungan yang besar dengan tidak merasakan kerugian yang cukup besar juga karena sudah direncanakan terlebih dahulu produksi tersebut sehingga segala kegiatan yang berkaitan dengan produksi tersebut dapat mudah terawasi, dapat terlihat dengan transparan. Faktor ini juga mempengaruhi kegiatan perusahaan atau industry yang menjalankan untuk bisa memperkirakan target yang akan di produksi di periode selanjutnya. Melalui tahap berikut ini akan membantu proses produksi di sebuah industry :
1.    Production forecasting
Production porecasting adalah peramalan produksi untuk mengetahui jumlah dan manfaat produksi yang akan dibuat di masa yang akan datang,sehingga kalau terjadi penyimpangan akan cepat diadakan penyesuaian produksi dimas ayang akan datang.
Dengan melaksanakan peramalan produksi, perusahaan dapat menyusun anggaran operasionalnya untuk pedoman kerja, penggunaan kapasitas produksi seoptimal mungkin, menstabilkan kesempatan kerja karena erdapanya kestabilan dan kepastian jumlah produksi dimasa yang akan datang.
2.      Routing
Routing adalah kegiatan untuk menetukan urutan-urutan proses dan penggunaan alat produksinya dari bahan mentah smapi menjadi produk akhir, sehingga sebelum produksi dimulai maslah sudah tercantum pada rout sheet.
3.       Schedulling.
Schedulling adalah kegiatan untuk membuat jadwal proses produksi sebagai satu kesatuan dari awal proses samapai selesai proses produksi . Scehedulling ini dlaksanakan untuk mengetahui berapa waktu yang dibutuhkan setiap tahap pemrosesan sesuai dengan urutan- urutan routenya. Oleh kaena itu untuk membantu keberhasilan tahap ini lebih baik melakukan “time and mention study” sehingga dapat ditentukan stanndar hasil kerjanya.
4.      Dipatching
Dipatching adalah suatu proses untuk pemberian perin tah untuk melaksanakan pekerjaan sesuai dengan routing dan schedulling yang dibuat.
5.      Follow up
Follow up adalah kegiatan untuk menghilangkan terjadinya penundaan/keterlambatan kerja dan mendorong terkoordinasinya pelaksaan kerja.

KESIMPULAN
Kesimpulannya yaitu dalam memproduksi suatu barang sangat diperlukan perencanaan dan pengendalian produksi baik dalam merencanakan bahan baku, kegiatan proses produksi, dan bahkan dalam merencanakan pembuangan limbah hasil industry tersebut. Seperti kasus permasalahan di artikel ini bahwa dalam industry paper bag pasti akan menghasilkan limbah kertas hasil dari proses produksi tersebut.

SARAN
Sarannya yaitu harus lebih ditingkatkan kembali dalam menggunakan tahapan atau metode perencanaan dan pengendalian produksi agar apa yang sudah direncanakan dapat terwujud dengan baik. Jika ingin menciptakan sebuah produk baru atau mengembangkan sebuah produk yang sudah ada, buatlah perencanaan produk terlebih dahulu. Tujuan perencanaan harus tegas, jelas dan mudah dimengerti.



PENUNJANG
DAFTAR PUSTAKA
1. Baroto T, (2002), Perencanaan dan Pengendalian Produksi, Ghalia Indonesia, Jakarta.
2. Gaspersz, Vincent, (2000), Manajemen Produktivitas Total, PT, Gramedia Pustaka Utama, Jakarta
3. Irsyadi, Fitra, (2005), Pengukuran Produktivitas Mesin Kertas dengan Pendekatan Metode Objective Matrix Serta Perbaikan Produktivitasnya dengan Menggunakan Metode Analytical Hierarchy Process di PT. Kertas Padalarang (Persero), Tugas Akhir Program Sarjana, Fakultas Teknik dan Ilmu Komputer, UNIKOM, Bandung.
4. Nurdin, Riani, Yasrin Zabidi, Pengukuran Dan Analisis Produktivitas Lini Produksi PT. XYZ dengan Menggunakan Metode Objective Matrix (OMAX), Jurnal Teknik Industri STTA.



BIODATA PENULIS
1.    Nama Lengkap : Lifia Citra Ramadhanti
2.    Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Januari 1998
3.    Jurusan : Teknik Industri
4.    Kampus : Universitas Mercu Buana Jakarta

Sunday 15 November 2015

REKAYASA KUALITAS TENSIMETER DIGITAL



REKAYASA KUALITAS TENSIMETER DIGITAL

DALAM MENINGKATKAN KUALITAS FUNGSI PRODUK

ABSTRAK
Rekayasa kualitas merupakan pendekatan sistematis untuk menentukan kualitas dari suatu produk atau barang. Baik itu produk baru atau upaya untuk meningkatkan kualitas produk yang sudah ada. Upaya yang dilakukan adalah melalui perancangan, dengan target perbaikan secara terus menerus, penemuan yang dipercepat, penyelesaian masalah dengan cepat, dan efisiensi biaya dalam meningkatkan kualitas produk. Tensimeter adalah alat yang digunakan untuk mengukur tekanan darah. Dengan mengetahui berapa tekanan darah kita, kita dapat menilai apakah tekanan darah/ tensi darahkita normal atau tidak. Tensi darah normal manusia dewasa adalah 100-130 mmHg untuk tekanan sistolik dan 60-90 mmHg untuk tekanan diastolic. Termasuk tensimeter digital yaitu tensimeter yang lebih modern dan akurat, langsung menunjukan hasil dalam bentuk angka. Berbeda dengan tensimeter air raksa yang memerlukan stetoskop untuk mendengarkan suara sebagai pertanda tekanan sistolik dan siastolik, maka tensimeter digital menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran. Namun, disisi lain jenis tensimeter ini masih dapat dikatakan tidak akurat karena tensi ini terbatas pada kondisi tubuh seseorang yang ingin di periksa dan harus dalam keadaan tenang. Untuk mengatasi permasalahan ini, diperlukan metode rekayasa kualitas yaitu TAGUCHI. Taguchi menggunakan fungsi penyimpangan kualitas untuk mengukur kerugian karena variasi fungsional, meminimalisasi penyimpangan kinerja suatu produk dari nilai targetnya akan meningkatkan kualitas produk.
KATA KUNCI : REKAYASA KUALITAS, TENSIMETER DIGITAL, TAGUCHI







ABSTRACT
Quality engineering is a systematic approach to determine the quality of a product or item. Whether it's a new product or an attempt to improve the quality of existing products. Efforts is through the design, with a target of continual improvements, accelerated discovery, faster problem resolution, and cost-efficiency in improving product quality. Tensimeter is a tool used for blood mengukurtekanan. By knowing what your blood pressure, we can assess whether blood pressure / tension darahkita normal or not. Adult human normal blood pressure is systolic pressure of 100-130 mmHg and 60-90 mmHg for diastolic pressure. Including digital tensimeter that tensimeter more modern and accurate, immediately shows the results in numeric form. Unlike the tensimeter mercury that require a stethoscope to listen to the sound as a sign of systolic pressure and siastolik, then use the sensor as a digital tensimeter your detection instrument so well used for those who have hearing loss. However, on the other hand tensimeter types can still be said to be inaccurate because the tension is limited to the body of someone who wants condition in check and to be in a state of calm. To overcome this problem, it is necessary that the quality engineering methods TAGUCHI. Taguchi used to measure the quality deviation function loss due to variations in the functional, performance of a product to minimize deviations from the target value will improve the quality of the product.
KEYWORDS : QUALITY ENGINEERING, DIGITAL TENSIMETER, TAGUCHI

PERMASALAHAN
Tensimeter digital adalah alat yang sering digunakan untuk mengukur tensi darah seorang pasien. Jenis tensi ini sudah banyak dipakai di berbagai macam rumah sakit, apotek, bahkan klinik kesehatan. Tensi ini menggunakan sensor sebagai alat pendeteksinya sehingga baik dipakai untuk mereka yang memiliki gangguan pendengaran. Namun, jenis tensi ini masih kurang akurat dalam memeriksa tekanan darah manusia, karena tensi ini menggunakan prinsip bahwa kondisi atau keadaan tubuh pasien harus dalam keadaan stabil, dalam arti tidak sedang meminum-minuman keras, tidak habis mengendarai kendaraan, ataupun sedang lelah. Karena dapat mengganggu proses pemeriksaan yang hasilnya dapat dikatakan tidak akurat dan tidak sesuai dengan tekanan darah pasien tersebut. Sehingga permasalahannya adalah tensi ini sangat terbatas dalam memeriksa kondisi tubuh pasien, karena digit yang ditampilkan dalam alat tersebut terkadang tidak sama dan berubah-ubah. Sehingga dapat membingungkan pasien ketika sedang memeriksa, apakah tekanan darah pasien sedang menaik atau merendah. Oleh karena itu, kualitas jenis tensi ini masih dapat di katakan belum baik dan mesti dilakukan perbaikan kembali agar tidak merugikan pasien, karena dampak yang dihasilkan dapat bersifat fatal ketika hasil pemeriksaan tidak sesuai dengan kondisi tekanan darah pasien tersebut.

TEORI PERMASALAHAN
Teori yang mendukung permasalahan ini yaitu tensi ini beroperasi dengan menggunakan tenaga baterai, yang memungkinkan penggunaan ini kurang efisien karena kekuatan atau kelemahan baterai tersebut menjadi patokan dalam ketepatan alat tersebut untuk mengukur tekanan darah tersebut. Selain itu, untuk mengatasi permasalahan tersebut dapat menggunaka teori TAGUCHI, yaitu :
1.Quality Robustness
Kualitas sebaiknya dirancang ke dalam produk dan tidak diinspeksikan ke dalam produk tersebut, produk sebaiknya juga dirancang untuk kebal terhadap factor-faktor lingkungan yang tidak dapat dikendalikan.
2.Target Oriented Quality
Kualitas diperoleh dengan meminimalkan penyimpangan (deviasi) dari sebuah target.
3.Quality Loss Function
Biaya kualitas sebaiknya diukur sebagai fungsi penyimpangan dari suatu nilai standar dan pengukuran terhadap kerugian sebaiknya meliputi keseluruhan sistem yang ada.

Maka Taguchi menekankan bahwa cara terbaik untuk meningkatkan kualitas adalah merancang kualitas ke dalam produk yang dimulai sejak tahap disain produk, sehingga dengan rancangan produk yang tangguh akan menghasilkan produk yang memiliki performansi yang tangguh pula. Selain itu kualitas secara langsung berhubungan dengan penyimpangan parameter rancangan dari nilai target, bukan kesesuaian terhadap batasan spesifikasi (toleransi) yang telah ditetapkan.

FAKTA PERMASALAHAN
Permasalahan ini sudah sering terjadi dikalangan masyarakat yang melakukan pemeriksaan tekanan atau tensi darah baik di klinik, apotek, ataupun rumah sakit. Seperti fakta yang dialami oleh seorang pasien yanh tidak ingin memberitahukan identitasnya mengatakan bahwa dirinya pernah melakukan pemeriksaan tensi darah di sebuah klinik kesehatan, namun hasilnya menunjukan tensi darah pasien tersebut tinggi, namun karena pasien tersebut kurang mempercayainya hingga akhirnya pasien memutuskan untuk memeriksa kembali di sebuah rumah sakit dan hasil menunjukan pasien menderita tensi darah rendah. Dan itu membuat pasien semakin bingung atas hasil ketidakauratannya sebuah alat ini yang menggunakan sensor ataupun terbatas pada kondisi tubuh pasien. Dan alasan yang di berikan oleh dokter, mengatakan bahwa pasien dalam memeriksa tensi darah tidak boleh langsung seketika sehabis mengendarai sebuah kendaraan. Dan harus dalam keadaan stabil dahulu. Dan permasalahan ini memang sudah menjadi suatu permasalahan yang belum dapat diselesaikan oleh bidang bidang medis karena produk alat yang dihasilkan masih belum memenuhi kriteria yang diinginkan oleh pasien.

DISKUSI
Menurut penulis, permasalahan ini memang sangat perlu untuk diselesaikan agar tidak merugikan pasien dan masyarakat karena dampak yang dihasilkan cukup fatal, karena apabila terjadi kesalahan dalam pemeriksaan maka obat atau resep yang diberikan juga salah sehingga dapat membuat pasien justru tidak sembuh melainkan semakin menderita. Sehingga diperlukan suatu metode untuk memperbaiki kualitas produk ini agar dapat memberikan manfaat yang lebih baik lagi dari sebelumnya. Yaitu dengan menggunakan teori metode TAGOCHI. Sehingga rekayasa kualitas produk ini dapat mudah diatasi dan tidak menimbulkan kerugian kembali.

KESIMPULAN
Alat tensimeter digital ini masih kurang memenuhi standar yang diinginkan oleh masyarakat dalam hal kualitasnya yang masih terbatas oleh kendala kondisi tubuh seseorang atau pasien, dan terbatas juga pada penggunahan bahan baku utamanya yaitu baterai yang memiliki kekuatan tegangan yang tidak selamanya bertahan atau mudah habis.

SARAN
Oleh karena itu, disarankan agar dilakukannya peningkatan kualitas dari alat tensimeter ini yaitu dengan menerapkanb teori metode TAGOCHI dalam membuat produk alat ini selanjutnya agar alat tensi ini dapat berfungsi dengan baik kembali dan tidak merugikan pasien atau masyarakat yang membutuhkannya. Sehingga nilai keakuratannya dapat dipastikan benar.


DAFTAR PUSTAKA

Bellavendram, Nicolo. 1995. Quality by Design : Taguchi Techniques for Industrial Experimenttation. Prentice Hall. London
Phadke. 1989. Quality Engineering Using Robust Design. Prentice Hall. New York.
Taguchi, G. 1986. Introduction to Quality Engineering. APO. Tokyo.
Drajad, Irianto. 1997. Peran Metode Taguchi pada Rekayasa dan Perancangan Produk. Lokakarya Pengembangan Kemampuan Rancang Bangun Produk. Laboratorium Sistem Produksi. Jurusan Teknik Industri Institut Teknologi Bandung. 27 – 28 Pebruari. Bandung.
Aman, Moehammad. 2013. Rekayasa Kualitas Taguchi dalam Perancangan Parameter Kualitas Produk. Magelang. Edisi 3 Vol 2.
De Vor, et al. 1992. Statistical Quality Design and Control : Contemporary Concepts and Methods. Macmilian Publishing Company. New York.

GAMBAR
 
BIODATA PENULIS
1.    Nama Lengkap : Lifia Citra Ramadhanti
2.    Tempat Tanggal Lahir : Tangerang, 10 Januari 1998
3.    Jurusan : Teknik Industri
4.    Kampus : Universitas Mercu Buana Jakarta