Thursday 13 November 2014

OTAK MAMMOTH MENYERUPAI GAJAH MODERN


TEMPO.CO , Moskow - Para ilmuwan menemukan otak wolly mammoth Siberia yang diklaim terawetkan dengan baik. Otak tersebut, menurut para peneliti dalam jurnal Quaternary International, merupakan otak terbesar yang pernah ada dalam dunia ilmu pengetahuan. Otak tersebut memiliki lipatan dan pembuluh darah yang masih jelas. 

Otak tersebut berasal dari bangkai mammoth berusia 39 ribu tahun yang ditemukan membeku di Laut Laptev, perbatasan dengan Rusia, pada Agustus 2010 lalu. Bangkai raksasa yang diberi nama Yuka itu diperkirakan mati saat berusia sekitar 6-9 tahun. (Baca: Fosil Mammoth Utuh Dipamerkan di Jepang)

Selain jaringan saraf, para peneliti menemukan komponen utama yang berfungsi sebagai rangsangan dan pusat komunikasi ke berbagai bagian tubuh. Komponen ditemukan pada bagian cerebellum, atau otak kecil, melalui pemindaian computed tomography (CT scan) dan magnetic resonance imaging (MRI). Namun kondisi otak besar sudah sedikit hancur.

“Pengawetan otak Yuka merupakan kasus pertama yang berhasil dalam duniapaleoneurology,” ujar Anastasia Kharlamova, pemimpin penelitian dari Research Institute of Human Morphology di Russian Academy of the Medical Sciences, Moskow. 

Seperti dikutip dari Livescience, Senin, 10 November 2014, Kharlamova mengatakan kondisimammoth cukup baik lantaran membeku. Yuka, kata dia, memiliki dura mater—selaput tipis yang melindungi otak dan sumsum tulang belakang—yang masih sangat bagus. Dalam jurnal, otak tersebut digambarkan berwarna cokelat akibat oksidasi dan menyusut.

Kharmalova berpendapat, otak itu mengalami proses pembekuan dan mencair beberapa kali. Menurut dia, kondisi tersebut mungkin terjadi mengingat tubuh Yuka diangkat dari bawah Samudra Artik. 

Setelah dipelajari lebih lanjut, para peneliti melihat struktur otak Yuka hampir menyerupai otak gajah modern. Selama proses pembedahan menggunakan bor, peneliti juga menemukan sisa-sisa jaringan lunak pada permukaan tengkorak. 

Sebelum Yuka, dua bangkai bayi mammoth lainnya juga ditemukan di Siberia pada 2007 dan 2009. Keduanya diberi nama Lyuba dan Khroma. Hasil CT scan menyatakan struktur tubuh keduanya berbeda satu sama lain. Peneliti berpendapat bahwa hal itu disebabkan oleh garis keturunan yang berbeda.

Organ perut milik Lyuba dan Khroma saat ini sudah diawetkan dan diteliti. Namun otak mereka sudah rusak sama sekali saat pertama kali ditemukan. Simak berita tekno lainnya di sini.

No comments:

Post a Comment