Monday, 22 December 2014

PESAWAT JATUH AKIBAT HP



Banyak hal yang menjadi penyebab kecelakaan pesawat terbang, baik karena gangguan teknis, kesalahan prosedur,human error, cuaca buruk, atau lainnya. Akibat permasalahan ini, maka pesawat mengalami kesulitan take off ataulanding, dan terganggunya sistem turbolensi atau navigasi penerbangan.
Salah satu hal yang paling dilarang saat pesawat akan dan sedang terbang adalah menggunakan handphone (ponsel). Aturan ini sudah seringkali diperingatkan pilot saat pesawat akan berangkat. “For all passenger this flight, please switch of your phone. Because, to use phone in flight can will be destroy navigation system.”Kira-kira begitulah kapten penerbangan atau pilot memperingatkan para penumpangnya.
Hal itu kemudian ditindaklanjuti oleh pramugari yang terus mengingatkan penumpang untuk segera mematikan atau menonaktifkan handphone di pesawat. Tak kurang dari itu, sejumlah lefleat atau brosur diletakkan mengenai aturan penerbangan diletakkan di dekat kursi penumpang.
Namun demikian, faktanya tetap saja banyak penumpang yang mengaktifkan dan menggunakan handphone, baik akan berangkat, pesawat sudah siaptake off, maupun ketika akan landing. Kira-kira lima menit pesawat akan landing menuju landasan, sejumlah penumpang sudah bersiap-siap menyalakan handphone. Tujuannya ingin memberi kabar kepada keluarga atau sanak saudara akan kedatangannya di bandara tujuan. Begitu pula ketika akan berangkat, penumpang menyampaikan kepada keluarganya kalau akan segera terbang dengan pesawat A, B, atau C.
Berdasarkan aturan dari Aviation Safety Reporting System (ASRS), mengenai aturan keselamatan penerbangan sipil, handphone (ponsel) mempunyai peran yang sangat besar terhadap keselamatan penerbangan.
Akibat keteledoran dan kelalaian tersebut, maka kemungkinan terjadinya kecelakaan penerbangan karena terganggunya sistem navigasi sangat besar. Sudah banyak hal ini terjadi.
Seperti yang saya kumpulkan dari sejumlah artikel di media online, beberapa kecelakaan pesawat akibat penumpangnya menggunakan handphone di antaranya:
1. Pesawat Crossair dengan nomor penerbangan LX498 baru saja take-off dari Bandara Zurich, Swiss. Sebentar kemudian pesawat menukik jatuh. Sepuluh penumpangnya tewas. Penyelidik menemukan bukti adanya gangguan sinyal ponsel terhadap sistem kemudi pesawat.
2. Sebuah pesawat Slovenia Air dalam penerbangan menuju Sarajevo melakukan pendaratan darurat karena sistem alarm di kokpit penerbang terus meraung-raung. Ternyata, sebuah ponsel di dalam kopor dibagasi lupa dimatikan, dan menyebabkan gangguan terhadap sistem navigasi.
3. Boeing 747 Qantas (maskapai penerbangan dari Australia), tiba-tiba miring ke satu sisi dan mendaki lagi setinggi 700 kaki justru ketika sedang final approach untuk landing di Bandara Heathrow, London. Penyebabnya adalah karena tiga penumpang belum mematikan komputer, CD player, dan electronic game masing-masing (The Australian, 23-9-1998).
4. Penggunaan ponsel dalam pesawat diduga menjadi faktor penyebab kecelakaan sebuah pesawat di Selandia Baru pada 2003, terdapat delapan penumpang tewas. Pada saat itu, yang menyalakan telepon seluler bukanlah penumpang melainkan pilot yang tidak sabar menelepon keluarganya di rumah.
Tentu masih banyak lagi kecelakaan pesawat yang juga disebabkan oleh penggunaan alat komunikasi ini. Bahkan, Otoritas Penerbangan Sipil Inggris juga telah menemukan terjadinya 35 peringatan tanda bahaya di pesawat yang diakibatkan oleh penggunaan perangkat komunikasi (handphone, blackberry, Ipad, laptop, dll). Sebab, hal itu dapat mengganggu sistem navigasi pesawat tidak berfungsi.
Disebutkan pula, jaringan televisi ABC Newsmelaporkan, sedikitnya terjadi 75 kecelakaan pesawat terbang akibat penggunaan gadget komunikasi. Dari sejumlah angka itu, 26 kasus karena alat komunikasi mempengaruhi sistem auto-pilot dan kontrol pendaratan, 17 kasus mempengaruhi sistem navigasi, 15 kasus mengganggu sistem komunikasi, dan 13 menghasilkan pengaktifan tanda bahaya, bahkan beberapa pada mesin.

No comments:

Post a Comment