Sebenarnya ini tidak perlu ditanyakan, pertanyaan ini sudah pasti kita tahu jawabannya! Namun, di beberapa kesempatan dan waktu, mungkin kita perlu mengajukan pertanyaan ini pada diri sendiri. Kali ini kamipun senang berbagi pemikiran dan sedikit motivasi mengapa kita harus bekerja keras.
Kami yakin Anda pasti sering mendengar wejangan (yang tujuannya juga pasti baik), seperti ini: “Jangan terlalu memporsir diri untuk bekerja. Jangan terlalu bekerja keras, Anda harus seimbang antara pekerjaan dan kehidupan. Kalau tidak begitu, bagaimana Anda menikmati hidup?” Memang pernyataan ini tidak sepenuhnya salah, namun tahukah dan sadarkah Anda bahwa di negara kita, Indonesia, punya budaya yang santai atau bahkan sangat santai?
Coba Anda perhatikan kebiasaan-kebiasaan yang dilakukan masyarakat pekerja pada umumnya di Indonesia:
- Lebih memilih untuk meeting, meeting dan meeting ketimbang menyelesaikan pekerjaan yang sebenarnya. Ya, memang meeting diperlukan tetapi cobalah akui bahwa banyak dari antara kita yang sangat menyukai meeting dan kalau bisa meeting-nya tidak selesai-selesai. Tetapi, kalau sudah giliran menyelesaikan pekerjaan? Hmm…ada saja alasan untuk menunda, seperti motto si pemalas “kalau bisa besok kenapa harus dikerjakan sekarang?”
- Masih berkaitan dengan “mengobrol”, kita lebih suka hang-out dan menghabiskan waktu makan siang dengan mengobrol dan bahkan lebih banyak waktu mengobrol daripada makan siang yang sebenarnya. Makan siangnya hanya setengah jam, ngobrolnya bisa satu setengah jam.
- Begitu juga, ketika mengerjakan tugas-tugas kita, kita mungkin cenderung lebih lambat dan ada semacam quote “biar lambat asal selamat” jadi “selow saja bro”. Padahal hal ini tentunya tidak berlaku untuk pekerjaan, bukan? Dan tidak lupa, tiba-tiba Anda sudah “menyelesaikan pekerjaan”! Hebat!
Alasan Mengapa Kita Harus Bekerja Keras
Tentu saja ini bukan ditujukan bagi seluruh masyarakat Indonesia dan tidak semua orang seperti ini. Kita bisa mengintrospeksi diri masing-masing. Lalu, kembali ke pertanyaan “mengapa harus bekerja keras”? Berikut beberapa poin penting terkait hal tersebut:
1. Menjadi Produsen, Bukan Konsumen
Apakah Anda pernah menyadari bahwa kita sering kali hanya menjadi pasar dan sangat konsumtif? Ini terlihat dari lebih banyaknya waktu kita untuk hal-hal seperti men-scroll halaman web seperti Facebook, 9Gag, mem-posting gambar di Instagram, Path dan sebagainya. Tetapi, pernahkan kita terpikir untuk bekerja keras bagaimana membuat sesuatu seperti yang kita gunakan tersebut?
Kedengaran muluk memang tetapi siapa yang tahu? Oleh karena itu, mulai sekarang gunakanlah waktu dengan bijak untuk membaca hal-hal yang lebih bermanfaat dan yang pasti MENERAPKANNYA!
2. Pekerja yang Produktif
Menjadi seorang pekerja dan bekerja, belum tentu kita menjadi seorang pekerja yang produktif. Anda mungkin masih bisa “bertahan hidup” tetapi tidak bisa mengembangkan kehidupan Anda menjadi lebih baik lagi. Apakah Anda mau terus-menerus stagnan di posisi yang sama? Itu juga kalau bisa bertahan, bagaimana kalau tanpa kita sadari kita semakin mundur karena tidak bekerja keras? Dengan bekerja keras, Anda bisa menghasilkan lebih banyak hal – apakah uang, reputasi dan sebagainya.
Bukan berarti Anda harus lembur setiap hari, bekerja 24 jam dan lupa untuk menjaga kesehatan. Tetapi, bekerja produktif adalah tahu apa yang menjadi prioritas Anda? Bekerja dan beristirahat cukup, bukan “bersantai dan bermain”.
3. Selangkah Lebih Maju!
Ketika Anda bekerja keras, Anda selangkah lebih maju! Telah disinggung di poin kedua, Anda bisa bekerja dengan santai dan bisa bertahan hidup. Tetapi, ketika Anda bekerja keras, Anda telah beranjak dari posisi “bertahan hidup”. Waktu yang Anda gunakan sangat efektif karena pekerjaan Anda telah selesai, mungkin dari tenggat waktu yang seharusnya, Andapun punya waktu untuk mengevaluasi terlebih dahulu.
Dengan begitu pekerjaan Anda selesai dengan cara yang “sempurna”. Setelah itu? Andapun tidak perlu terburu-buru untuk memikirkan tugas-tugas Anda selanjutnya. Di saat orang lain masih sibuk dengan pekerjaan dan (otak berpikir keras karena diburu oleh waktu), Anda bisa lebih percaya diri (kalau tidak mau, dibilang “santai”).
No comments:
Post a Comment